Kisah Akhir Dari hidup Sang Diktator Adolf Hitler
Jakarta - Diktator Jerman Adolf Hitler, meregang nyawa pada 30 April 1945. Jerman menyerah tanpa syarat pada sekutu, Hitler putus asa, lantas membunuh dirinya sendiri bak "diktator pengecut". Bagaimana detik-detik pria dengan kumis ikoniknya ini meregang nyawa?
Detik-detik Adolf Hitler Bunuh Diri
Menurut History, Adolf Hitler meninggal bunuh diri di bunker bawah
markas besarnya di Berlin, bersama istri yang baru dinikahinya selama 36
jam.
Dilansir Washington Blog post, Hitler mati bunuh diri dengan menembak
kepalanya, sedangkan Eva Braun sang istri tewas minum sianida.
Detik-detik kematian Hitler bermula ketika dirinya masuk bunker setelah
mengucap selamat tinggal kepada para pelayannya dan meracuni anjingnya.
Hitler di hari terakhirnya di dunia mengenakan jaket seragam Nazi dan
celana panjang hitamnya, sedangkan Braun memakai gaun biru dengan
potongan putih. Hitler saat itu berusia 56 tahun dan istrinya 33 tahun.
Jam menunjukkan pukul 3.15 aching waktu setempat. Tidak ada suara yang
terdengar dari dalam shelter, menurut sejarawan Ian Kershaw. Sementara
itu di atas permukaan tanah, Berlin hancur lebur dibombardir artileri
Soviet yang berhasil menduduki ibu kota tersebut.
Sekitar 10 menit kemudian pelayan Hitler, Heinz Linge, yang setia
mengabdi selama 10 tahun, mencium bau senjata yang baru ditembakkan.
Awalnya dia mengurungkan niat untuk membuka pintu, tetapi akhirnya tak
kuasa menahan.
Saat dibuka, dia melihat Hitler dan Braun sudah tak bernyawa. Ada lubang peluru di pelipis kanan Der Fuehrer, sedangkan Braun beraroma sianida dan wajahnya berkerut. pistol tergeletak di dekat kaki Hitler dan darah menggenangi karpet.
Selama berbulan-bulan sebelum kematiannya Hitler sudah pucat dan raut
wajahnya penuh beban. Dia juga diterpa berbagai penyakit seperti perut
kembung kronis, berbagai masalah perut, bau mulut, dan dirawat dengan
banyak obat seperti amfetamin, vitamin, bahkan pengobatan lintah.
Hitler merupakan vegetarian dan penderita hipokondria, kondisi kecemasan
berlebih tentang kesehatannya padahal dirinya tidak sakit parah.
Namun selama 16 tahun lamanya dia dicintai Eva Braun, mantan penjaga toko di Munich yang sempat menjadi gadis simpanan sekaligus orang kepercayaannya. Eva Braun sudah dua kali mencoba bunuh diri untuk mendapat perhatian Hitler, tetapi sang pemimpin Nazi baru mengabulkan keinginannya setelah mereka menikah.
Adolf Hitler Dikremasi
Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels, tangan kanan Hitler Martin Bormann, dan rekan-rekan partainya yang fading setia jadi sosok yang selanjutnya tahu Hitler bunuh diri. Mereka lalu bergegas mengkremasi jenazah Hitler dan Braun untuk menjauhkannya dari musuh.
Hitler pernah
memberitahu ajudan utamanya, Otto Guensche, bahwa dia khawatir
jenazahnya akan dipajang di beberapa museum lilin di Moskwa. Guensche
kemudian segera membawa bensin untuk mengkremasi jenazah Hitler.
Sejarawan Hugh Trevor-Roper mengatakan, overall 47 galon bensin
dikumpulkan dan dikirim ke taman bunker di atas permukaan tanah.
Sementara itu di dalam bunker, jenazah Braun dievakuasi dengan
dipindahkan dengan cara estafet dari satu petugas ke petugas lainnya
untuk menaiki tangga.
Khusus untuk Hitler, jenazahnya dibawa Linge dan dua orang lainnya. Pemindahan jenazah ini dilakukan secara tertutup, karena Linge khawatir jika penjaga shelter melihat mayat Hitler dia akan kabur.
Namun dari dua penjaga salah satunya tak sengaja melihat kepala Hitler yang hancur, kata Trevor-Roper. Bensin lalu disiram ke tubuh Hitler dan istrinya, Goebbels menyalakan beberapa korek api tetapi angin terlalu kencang.
Seseorang menyarankannya memakai granat tangan. Linge kemudian kembali ke shelter dan membuat obor dari beberapa dokumen. Bormann menyalakannya dan melemparnya ke jenazah yang langsung terbakar. Linge, Bormann, Goebbels, Guensche, dan dua orang lainnya mengangkat salam "Heil Hitler" terakhir mereka kepada mendiang.
Komentar
Posting Komentar