Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Mengetahui Kisah Sejarah Saat Peristiwa Jawa Timur Membara

Jakarta - Tak konsisten dengan kesepakatan yang sudah dibuat, rakyat Surabaya marah terhadap militer Inggris. SHRI P.R.S. Mani masih ingat situasi ketika dia kali pertama datang ke Surabaya. Akhir Oktober 1945, pagi itu keadaan berjalan normal. Toko-toko buka seperti biasa. Becak-becak meluncur di jalan dengan kecepatan teratur. Sementara itu kendaraan-kendaraan bermotor yang sudah kuno berlalu-lalang, mendenguskan asap hitam yang menjengkelkan. Di jalanan, bendera merah putih terpasang hampir di semua kendaraan. Sebaris kata 'merdeka' ditulis sangat besar dalam kain terpal yang panjang. Selain itu nampak jelas tanda-tanda yang membuat para prajurit Rajputana dan Maharatta dari Brigade Infanteri ke-49 British Indian Army gelisah: suatu coretan besar di tembok kota berbunyi 'Azadi ya Kunrezi!' (Merdeka atau Mati!). "Tidak seperti di Batavia, Surabaya sangat beda. Tidak ada isyarat keramahan buat kami ... Sedikit pun,"ungkap Mani dalam The Story of In

Kisah Sejarah Angkatan Kelima Yang Ingin Dipersanjatai Dari Buruh Dan Tani, Berikut kisahnya

Jakarta - Dilontarkan oleh BTI, ditangkap oleh Tiongkok lalu dipolitisasi oleh PKI, sebelum akhirnya ditentang keras oleh Angkatan Darat. Jagat perpolitikan Indonesia geger pada awal 1965. Pasalnya, Ketua CC PKI Dipa Nusantara Aidit dipanggil ke Istana Negara. Saat di tangga Istana, Aidit menyatakan kepada Bernhard Kalb dari Columbia Broadcasting System (media Amerika Serikat) bahwa partai-nya akan mengusulkan kepada Bung Karno untuk mempersenjatai 15 juta buruh dan tani. Apakah betul ide untuk mempersenjatai buruh dan tani yang kemudian dikenal sebagai Angkatan Kelima itu sebagai ide yang murni datang dari PKI? Ada dua versi terkait soal itu. Pertama, ide tersebut merupakan ide lama dari PKI. Menurut Antonie C.A. Dake dalam Sukarno File 1965-1967: Kronologi Suatu Keruntuhan, usul pembentukan Angkatan Kelima tersebut sejatinya merupakan ide dari Ketua Barisan Tani Indonesia (BTI) Asmu. Pada November 1964, Asmu menyerukan kepada Presiden Sukarno agar kaum tani secepat mun

Mengetahui Sejarah Asal Mula Pondok Tebuireng di Jombang, Hanya Dibuat Dari Anyaman

Jakarta - Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur merupakan salah satu institusi pendidikan berbasis pesantren yang sangat terkenal di Indonesia. Namun, siapa sangka jika dulunya pondok pesantren ini berupa bangunan kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Tebuireng merupakan nama pedukuhan yang termasuk wilayah administratif Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Nama pedukuhan ini kemudian dijadikan nama pesantren yang didirikan oleh KH. M. Hasyim Asy'ari. Asal Mula Nama Tebuireng Almarhum KH. Ishomuddin Hadzik (Gus Ishom) pernah bercerita mengenai asal usul nama Tebuireng Konon, nama tersebut berasal dari kata "kebo ireng" yang artinya kerbau hitam. Dulu, ada seorang penduduk yang memiliki kerbau berwarna kuning. Suatu hari kerbau tersebut menghilang. Setelah dicari ke sana ke mari, kerbau tersebut ditemukan terperosok di rawa-rawa. Tubuhnya penuh lintah dan sekujur kulitnya berubah menjadi hitam. Peristiwa ini membuat pemilik kerbau b

Mengetahui Dua Warna Bulu Panda, Digunakan Untuk Berkomunikasi Dan Berkamuflase

Jakarta - Panda merupakan animals asal China. Hewan pemakan bambu ini menjadi salah satu ikon yang diakui dunia. Dilansir dari Science Daily, beberapa ilmuwan melakukan sebuah penelitian mengenai theme dan warna bulu Panda. Penelitian tersebut merupakan kolaborasi dari College of California dan The golden state State College. "Mengapa panda memiliki warna mencolok merupakan persoalan di bidang biologi yang telah lama dikaji. Persoalan tersebut menjadi cukup sulit dipahami lantaran tak ada mamalia lain yang memiliki warna serupa,"tutur seorang profesor di Departeman Alam Liar, Ikan, dan Konservasi Biologi di UC Davis, Tim Caro. Para peneliti dan ilmuwan mencoba menguraikan persoalan tersebut dengan memeriksa tiap bagian tubuh panda secara terpisah. Peneliti melakukan perbandingan bulu panda dari tiap daerah dengan 195 karnivora lain serta 39 spesies beruang yang memiliki keterkaitan. Setelah melakukan perbandingan tersebut, mereka mencoba mencocokkan warna bu

Mengetahui Sejarah Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Sebuah Saksi Sejarah G30S/PKI

Jakarta - Indonesia mengalami peristiwa bersejarah pada 30 September - 1 Oktober 1965. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 1 Oktober 1965 terjadi penculikan sejumlah petinggi TNI Angkatan Darat (AD). Mereka lalu dibawa ke Lubang Buaya yang merupakan pusat komando Gerakan 30 September 1965. Penculikan tersebut terjadi lantaran mereka dicurigai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai bagian dari Dewan Jenderal yang akan meruntuhkan kekuasaan Presiden Soekarno waktu itu. Peristiwa itu berakhir menjadi sebuah tragedi berdarah. Enam dari tujuh jenderal yang menjadi target penculikan terbunuh dalam peristiwa itu. Jenderal A.H. Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menko Hankam atau Kasab TNI AD berhasil meloloskan diri. Sayangnya, sang ajudan Lettu Pierre Tendean berhasil ditangkap dan terbunuh dalam peristiwa tersebut. Jasad keenam jenderal TNI AD dan Lettu Pierre Tendean kemudian dibuang ke sumur tua yang ada di Lubang Buaya. Sumur tua terse